Saat Epidemi PPKM Mengubah Perilaku Konsumen, Pemasar Mulai Menganalisis Data Pelanggan

Teknologi27 Views

Seiring dengan pelonggaran kebijakan PPKM di sebagian besar wilayah Indonesia, perilaku konsumen mulai berubah. Merek atau perusahaan banyak menggunakan momen ini untuk menganalisis perubahan tersebut.

Seperti diketahui, PPKM membatasi kegiatan masyarakat di luar ruangan mulai dari pendidikan dan perkantoran hingga kegiatan ekonomi.

Oleh karena itu menurut touchnottingham.com, masyarakat semakin sadar akan pasar digital untuk mengubah perilaku mereka dalam banyak hal, terutama dalam hal pembelanjaan. Begitu juga dengan aktivitas ekonomi masyarakat menjelang Ramadhan dan selalu kita nantikan.

Tetapi keadaan tidak sepenuhnya normal sekarang, tetapi orang-orang mulai keluar rumah.

“Dampak PPKM telah mengubah perilaku masyarakat, termasuk cara menghibur dan mengelola pengeluaran, sehingga penting bagi pemasar untuk melihat peluang ini,” kata PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) di MMA Indonesia Ramadan Insights 2023, Kamis (3/9/2023).

Berbicara pada acara di Park Hyatt Jakarta, Rohit Dadwal, Anggota Dewan MMA dan Managing Director APAC MMA APAC, menjelaskan bahwa semakin banyak pemilik media kini berinvestasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data audiens untuk mengembangkan kemampuan data.

Dalam penjelasannya, Dadwal mengatakan pengukuran adalah kendala terbesar pertumbuhan pemasaran digital. Beberapa pemasar fokus menggunakan skala yang lebih besar.

Namun, dengan teknologi yang tepat dan efektif, brand atau pemasar dapat melakukan riset dan survei untuk mendapatkan berbagai data yang mereka butuhkan tentang pelanggannya.

Menurut Alvian, setiap generasi memiliki kepribadian dan kepribadian yang berbeda, sehingga strategi pemasar untuk kampanye iklan produk juga perlu disesuaikan.

Sebagai langkah awal, perusahaan perlu mengidentifikasi perubahan konsumen agar dapat memahami siapa target pasarnya. Ini adalah salah satu hal utama yang harus dilakukan.

Pemasar tidak hanya perlu menemukan dan memantau aktivitas, seperti bagaimana pelanggan berbelanja dan lintas saluran, tetapi juga perlu berkomunikasi secara lancar dengan pelanggan.

Baca Juga  10 Aplikasi Paling Banyak Diunduh Tahun 2022 TikTok Terus Meningkat Popularitasnya

Data dan keterlibatan publik diperlukan untuk merancang rencana pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pelanggan dan diterima secara positif.

Bagi pengusaha, memahami sinergi antara penggunaan teknologi dan perilaku konsumen sangat penting di zaman sekarang ini. Efisiensi ini dapat membantu merek atau pemasar memperluas pasar mereka.

Penggunaan optimal beberapa teknologi seperti pembelajaran mesin, kecerdasan buatan, dan solusi augmented reality (AR) dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran Anda.

Anda juga dapat menggunakan teknologi untuk membangun keterlibatan pelanggan sambil mendorong pertumbuhan merek.

Di era digital ini, kebanyakan orang menggunakan berbagai media sosial untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga Anda dapat membangun loyalitas merek dengan berinteraksi secara digital dengan pelanggan Anda melalui konten berkualitas tinggi.

Pada acara yang sama yang diadakan di Park Hyatt Jakarta pada Kamis (3 September 2023), General Manager Doddy Siregar Carat Indonesia, Doddy Siregar mengatakan, “Sangat penting untuk memahami kebiasaan pelanggan kami dan menemukan cara untuk menarik perhatian mereka sehingga bahwa bisnis dapat terlibat dengan mereka. ” katanya. ).

Dengan memahami data tentang tren dan pergeseran perilaku konsumen, merek dan pemasar dapat mempersonalisasi konten sambil membangun keterlibatan pelanggan.

Sebagai anggota MMA Global Indonesia 2023, Telkomsel mengumpulkan data dari 160 juta pengguna melalui survei tentang perubahan perilaku konsumsi audiens menjelang Ramadhan.

Berdasarkan data tersebut, jumlah masyarakat yang mudik diperkirakan akan meningkat lebih dari 1,4 kali lipat, yang menandakan bahwa perilaku konsumen dalam berbelanja untuk Ramadhan juga akan berbeda.

Data menunjukkan bahwa 32% orang mengakui bahwa penawaran dari mal atau pusat perbelanjaan lain mempengaruhi mereka untuk berbelanja lebih banyak selama Ramadhan.

Bahkan, 20% masyarakat sudah menyiapkan dana dan tabungan untuk Ramadhan. Tidak hanya itu, beberapa dari mereka mencari pekerjaan tambahan untuk mendapatkan penghasilan lebih.

Baca Juga  Airlangga Hartarto Mendorong Amazon Web Services Untuk Membangun Pusat Pelatihan Di Indonesia

“Berdasarkan fakta (perubahan) tersebut, perusahaan dapat memperoleh wawasan untuk mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” ujar Albian.